Back to Blog
apa itu margin, apa yang dimaksud margin

Apa Itu Margin? Pengertian, Fungsi, dan Cara Menghitungnya

Jakarta, 13 January 2025

Buat kamu yang tertarik dengan dunia bisnis, istilah margin tentu bukanlah hal yang asing lagi.

Memahami tentang margin sangatlah penting, karena ini berkaitan dengan persentase keuntungan bisnis yang akan kamu dapatkan.

Karena itu, untuk membantu kamu mengerti tentang margin secara detail, artikel ini akan membahasnya secara lengkap mulai dari pengertian, jenis, peran pentingnya dalam bisnis, serta cara menghitungnya yang benar.


Apa Itu Margin dalam Bisnis?

Margin adalah selisih antara pendapatan dan biaya produksi. Margin bisa diartikan sebagai persentase keuntungan yang diperoleh perusahaan dari penjualan produk dan layanan dengan modal usaha.

Jadi, kalau kamu jual produk seharga Rp100.000 dan biaya produksinya Rp75.000, margin kamu adalah Rp25.000.

Apa Saja Jenis Margin?

Ketika kamu menjalankan bisnis, istilah "margin" sering digunakan untuk melihat seberapa besar keuntungan yang dihasilkan. Nah, ada tiga jenis margin yang umum dipakai:

1. Margin Laba Bersih (Profit Margin)

Margin laba bersih adalah selisih antara total pendapatan dan total biaya, termasuk biaya operasional, pajak, dan bunga.

  • Gambaran sederhana: Dari total uang penjualan, setelah dikurangi biaya produksi, operasional, pajak, dan bunga, sisa uang yang benar-benar "bersih" masuk ke kantong kamu adalah margin laba bersih.

  • Fungsinya: Margin ini penting untuk tahu kondisi keuangan bisnis kamu secara keseluruhan, apakah untung atau rugi.

2. Margin Laba Kotor (Gross Margin)

Margin laba kotor adalah selisih antara pendapatan total yang kamu dapatkan dari penjualan dan biaya produksi barang atau jasa (sering disebut Harga Pokok Penjualan atau HPP).

  • Gambaran sederhana: Kalau kamu jual baju seharga Rp200.000, tapi biaya produksinya Rp100.000, margin laba kotor kamu adalah Rp100.000.

  • Fungsinya: Margin ini membantu melihat apakah harga jual produk kamu sudah cukup tinggi untuk menutupi biaya produksinya.

3. Margin Laba Operasional (Operating Margin)

Margin laba operasional adalah selisih antara pendapatan operasional (uang dari hasil penjualan) dan biaya operasional (seperti gaji karyawan, sewa tempat, atau biaya listrik).

  • Gambaran sederhana: Dari uang penjualan tadi (Rp200.000), setelah bayar biaya toko dan karyawan, sisa Rp50.000 itulah margin laba operasional.

  • Fungsinya: Menunjukkan apakah bisnis kamu efisien dalam mengatur biaya sehari-hari.


Baca Juga Apa Itu Logistik? Pengertian, Tujuan, dan Manfaat


Bagaimana Cara Menghitung Margin?

Sekarang, mari kita bahas cara menghitung margin. Menghitung margin itu mudah, kok. Berikut adalah langkah-langkahnya:

Margin Laba Bersih (Profit Margin)

Margin laba bersih menunjukkan persentase keuntungan bersih yang dihasilkan dari total pendapatan.

Rumus:
Margin Laba Bersih (%) = (Pendapatan - HPP - Biaya Operasional - Pajak - Biaya Lain) ÷ Pendapatan × 100

Contoh Perhitungan:

  • Pendapatan: Rp40 juta
  • HPP: Rp8 juta
  • Biaya operasional: Rp6 juta
  • Pajak: Rp3 juta
  • Biaya lain: Rp3 juta

Perhitungan:
Margin Laba Bersih = (40 juta - 8 juta - 6 juta - 3 juta - 3 juta) ÷ 40 juta × 100 = 20 juta ÷ 40 juta × 100 = 50%

Artinya, 50% dari pendapatan perusahaan menjadi keuntungan bersih.

Margin Laba Kotor (Gross Margin)

Margin laba kotor hanya menghitung selisih antara pendapatan dan biaya produksi (HPP), tanpa memperhitungkan biaya operasional atau pajak.

Rumus:
Margin Laba Kotor (%) = (Pendapatan - HPP) ÷ Pendapatan × 100

Contoh Perhitungan:

  • Harga jual barang: Rp50 ribu
  • HPP: Rp30 ribu

Perhitungan:
Margin Laba Kotor = (50 ribu - 30 ribu) ÷ 50 ribu × 100 = 20 ribu ÷ 50 ribu × 100 = 40%

Artinya, 40% dari pendapatan berasal dari keuntungan sebelum biaya lainnya dihitung.

Margin Laba Operasional (Operating Margin)

Margin ini menghitung laba setelah memperhitungkan biaya produksi dan operasional, tetapi belum memasukkan pajak dan biaya lainnya.

Rumus:
Margin Laba Operasional (%) = (Pendapatan - HPP - Biaya Administrasi) ÷ Pendapatan × 100

Contoh Perhitungan:

  • Pendapatan total: Rp500.000.000
  • HPP: Rp200.000.000
  • Biaya administrasi dan operasional lainnya: Rp125.000.000

Perhitungan:
Margin Laba Operasional = (500 juta - 200 juta - 125 juta) ÷ 500 juta × 100
= 175 juta ÷ 500 juta × 100
= 0,35 × 100
= 35%

Artinya, perusahaan memiliki margin operasional sebesar 35%, yang mencerminkan efisiensi dalam mengelola biaya operasional.


Apa Fungsi Margin bagi Bisnis?

Nah, sekarang kita bahas manfaat margin bagi bisnis.

1. Mengetahui Keuntungan Bisnis

Dengan mengetahui margin, kamu bisa tahu seberapa besar keuntungan yang didapat dari setiap produk atau layanan yang kamu jual. Ini penting, lho, untuk mengetahui performa bisnis kamu.

2. Membantu Menentukan Harga Jual yang Tepat

Dengan mengetahui margin, kamu bisa menentukan harga jual yang tepat agar produk atau layanan kamu bisa bersaing di pasar.

3. Membantu Mengatur Biaya

Margin membantu kamu untuk mengontrol biaya produksi, operasional, dan marketing.

4. Menilai Kinerja Produk

Dengan melihat margin, kamu bisa tahu produk mana yang paling menguntungkan. Dengan demikian, kamu bisa fokus meningkatkan penjualan produk yang memiliki margin tinggi, dan mencari cara untuk meningkatkan margin produk yang kurang menguntungkan.

5. Mengetahui Perkembangan Bisnis

Margin bisa menunjukkan performa bisnis kamu selama periode tertentu. Kamu juga bisa melihat perkembangan margin dari waktu ke waktu, dan mengetahui apakah bisnis kamu sedang tumbuh atau mengalami penurunan.


Baca Juga Langkah-Langkah Menggunakan Layanan Freight Forwarding Digital


Optimalkan Bisnis Kamu dengan forwarder.ai

Itulah penjelasan mengenai apa itu margin, fungsi, jenis-jenisnya, dan cara menghitungnya.

Sebagai pemilik bisnis, memahami margin sangat penting untuk menjaga profitabilitas. Namun, selain mengelola keuangan, ada satu aspek yang tak kalah penting yaitu efisiensi rantai pasok (supply chain).

Forwarder.ai hadir untuk membantu kamu dalam hal ini. Kami menawarkan layanan pengiriman udara, laut, dan darat yang terintegrasi dengan platform digital.

Dengan fitur seperti pelacakan pengiriman real-time, kuotasi instan, dan sistem manajemen berbasis teknologi, kamu bisa memantau pengiriman barang dengan mudah dan efisien.

Cukup dengan beberapa klik, kamu bisa mengoptimalkan proses pengiriman dan fokus pada perkembangan bisnis. Tingkatkan efisiensi logistik bisnis bersama forwarder.ai sekarang!

Feeling enlightened? Share this article to more people.
Recent News

PT Digital Freight Forwarder

Your Reliable, Friendly Neighborhood Forwarder
logo_nlc
idEA_trustmark
Copyright © PT Digital Freight Forwarder 2025. All Rights Reserved